Sukanto Tanoto adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Bisa dibilang, hampir setiap orang mengetahuinya terutama mahasiswa. Bagaimana tidak, program Beasiswa Tanoto yang tersebar di seluruh Indonesia membuat tokoh ini semakin dikenal. Beliau tercatat sebagai orang terkaya nomor 10 di Indonesia versi Majalah Forbes, total kekayaannya sebesar USD 2,1 miliar. Beliau merupakan pengusaha konglomerat yang berasal dari Indonesia, beliau memimpin perusahaan yang bernama PT Raja Garuda Mas yang kini berubah nama menjadi Royal Golden Eagle Grup yang memiliki basis di Singapura. Usahanya tersebut bergerak di bidang pengolahan sumber daya berbagai sekotor, khususnya sektor kelapa sawit dan sektor kertas. Karena fokus usahanya inilah akhirnya Sukanto Tanoto dijuluki sebagai Si Raja Kelapa Sawit Dan Raja Kertas. Sukanto Tanoto merupakan salah satu dari sekian banyak pengusaha yang berhasil berinvestasi di lebih dari 10 negara. Beliau memiliki kegemaran sejak kecil yaitu membaca. Buku apa saja dibaca olehnya hingga buku tentang Perang Dunia dan Revolusi Amerika juga sudah pernah dibacanya saat masih kecil. Beliau bercerita bahwa dulu sewaktu kecil kebiasaanya sepulang sekolah adalah membantu orang tuanya berjualan minyak, peralatan mobil, dan bensin sambil membaca buku. Sehingga dari situlah pertama kalinya Sukanto Tanoto belajar berbisnis, termasuk belajar tentang keuletan, pantang menyerah dalam kondisi apa pun, mencari solusi, hingga belajar menerima kenyataan. Singkat cerita, Sukanto Tanoto meneruskan bisnis orang tuanya lalu pindah dari kota Belawan ke Medan dan mengubah usahanya itu menjadi General Contractor & Supplier. Hingga suatu ketika beliau menerima tawaran bekerja sama dengan salah seorang pejabat Pertamina dari Aceh. Kesempatan tersebut tidak disia – siakan oleh Sukanto Tanoto, sehingga beliau belajar banyak tentang teknik. Beliau pandai dalam membaca peluang, melihat Indonesia kaya akan kayu akhirnya beliau mendirikan perusahaan kayu di Medan pada tahun 1972. Beliau memproduksi kayu lapis dan mengubah nama perusahaanya menjadi PT Raja Garuda Mas yang di kemudian hari berubah nama lagi menjadi Royal Golden Eagle Grup. Sehingga perusahaan tersebut terkenal hingga saat ini, dan produknya yang diberi nama Polyplex tersebut diimpor di berbagai negara pasaran bersama Inggris, Eropa, dan Timut Tengah. Kesuksesan yang diraihnya ini tak lantas membuat Sukanto Tanoto lupa diri. Masa lalunya yang cukup sulit membuatnya memiliki prinsip semakin banyak yang dipunya maka semakin banyak pula ia harus berbagi. Oleh karenanya, ia dikenal sebagai sosok yang filantropis, dengan komitmen memberantas kemiskinan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kegiatan filantropisnya sendiri sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1981 silam, dimana Sukanto Tanoto mendirikan sejumlah taman kanak-kanak dan sekolah dasar di daerah pedesaan di sejumlah wilayah di Indonesia. Kegiatan sosialnya terus berlanjut hingga akhirnya pada tahun 2001, ia dan sang istri tercinta Tinah Bingei Tanoto mendirikan Tanoto Foundation agar tujuan untuk mengurangi angka kemiskinan serta meningkatkan kualitas hidup bisa dicapai lebih cepat dengan bantuan dari banyak pihak lainnya yang memiliki visi dan misi serupa. Tanoto Foundation telah meluncurkan berbagai program mulai dari bantuan dana pendidikan disejumlah sekolah dan perguruan tinggi, hingga layanan kesehatan gratis dan juga bantuan khusus bagi korban bencana alam disejumlah daerah.
0 Comments
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
September 2019
Categories |